Polda Metro Jaya tengah menanggulangi dugaan pemerasan Rp 20 miliyar oleh mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Total 4 orang sudah dicoba penempatan khsusus( patsus) terpaut peristiwa tersebut.
” 4 orang sudah dipatsus( penempatan spesial) dalam sesi penyelidikan di Bid Propam Polda Metro Jaya, dengan dugaan Penyalahgunaan Wewenang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Selasa( 28/ 1/ 2025).
” Terpaut pendalaman peristiwa tersebut, masih terus berjalan serta hendak kami usut tuntas,” sebutnya.
Berikut 4 orang yang dipatsuskan tersebut:
– B( mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel)
– gram( mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel)
-Z( Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jaksel)
-ND( Kasubnit Resmob Satreskrim Polres Metro Jaksel)
Lebih dahulu, Bidang Profesi serta Pengamanan( Bidpropam) Polda Metro Jaya menanggulangi dugaan pemerasan Rp 20 miliyar mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro. Bintoro dikala ini diamankan oleh Paminal Polda Metro Jaya dalam rangka pengecekan.
” Kami telah tangani dari Sabtu( 25/ 1) serta bertepatan waktu telah kami amankan di Pengamanan Internal( Paminal) Polda Metro Jaya,” kata Kabid Propam Polda Metro Jaya, dikutip Antara, Senin( 27/ 1).
Patsus ataupun penempatan spesial merupakan prosedur yang diterapkan kepada anggota Polri yang melaksanakan pelanggaran disiplin ataupun kode etik.
Ada pula permasalahan ini sendiri diusut oleh Polda Metro Jaya. Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro diprediksi memeras terhadap 2 terdakwa permasalahan pembunuhan, AN serta MBH alias BH.
Bermula dari masalah dugaan pembunuhan serta kekerasan terhadap 2 anak di dasar usia yang diusut AKBP Bintoro dengan menjerat 2 orang terdakwa, ialah AN serta MBH alias BH, yang terjalin di salah satu hotel di Jaksel. 2 korban ialah anak di dasar usia bernama samaran N serta X.
Keduanya diprediksi dicekoki narkoba sampai overdosis. Mereka pula diprediksi setelahnya diperkosa serta wafat dunia. Masalah itu dilaporkan ke Polres Jaksel serta teregistrasi dengan no LP/ B/ 1181/ IV/ 2024/ SPKT/ Polres Metro Jaksel serta LP/ B/ 1179/ IV/ 2024/ SPKT/ Polres Metro Jaksel pada April 2024.
AKBP Bintoro sebagai Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel dikala itu mengusutnya. Tetapi narasi yang viral mengatakan AKBP Bintoro melaksanakan pemerasan sebab mengenali salah satu terdakwa mempunyai ikatan kekerabatan dengan bos salah satu industri yang bergerak di bidang kesehatan.
Asumsi AKBP Bintoro
AKBP Bintoro buka suara terpaut dugaan tersebut. Ia membantah tuduhan pemerasan serta menyebut perihal itu fitnah belaka.
” Pihak terdakwa atas nama AN tidak terima serta memviralkan kabar bohong tentang aku melaksanakan pemerasan terhadap yang bersangkutan. Kenyataannya, seluruh ini fitnah,” kata Bintoro, dikutip Antara, Senin( 27/ 1).
” Pada dikala olah TKP, ditemui obat- obat terlarang serta pula senjata api. Pendek cerita, kami dalam perihal ini Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, yang dikala itu aku berprofesi selaku Kasat Reskrim melaksanakan penyelidikan serta penyidikan terhadap tindak pidana yang terjalin,” imbuhnya.
AKBP Bintoro berkata masalah dengan 2 terdakwa itu telah dinyatakan lengkap oleh jaksa serta lekas disidangkan. Ia menepis sudah melaksanakan pemerasan buat menghentikan masalah itu.
” Aku membuka diri dengan sangat transparan buat dicoba pengecekan terhadap obrolan hp aku, keterkaitan dengan terdapat tidaknya ikatan aku dengan kerabat AN sebab sepanjang ini aku tidak sempat berbicara secara langsung dengan yang bersangkutan,” ucapnya.
” Hari ini, aku pula bermohon rasanya dicoba penggeledahan di rumah aku, di kediaman aku buat mencari ketahui apakah terdapat duit miliaran rupiah yang dituduhkan kepada aku,” imbuhnya.