Komisi Pemberantasan Korupsi( KPK) memanggil politisi Partai Nasdem Ahmad Ali( AA) selaku saksi buat ditilik di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis( 27/ 2/ 2025).
Pengecekan Ahmad Ali( AA) dicoba buat memenuhi berkas masalah dugaan gratifikasi serta Tindak Pidana Pencucian Duit( TPPU) mantan Bupati Kutai Kartanegara, Rita Widyasari.
” Betul, penyidik menjadwalkan pemanggilan saksi dengan nama samaran AA pada hari ini, Kamis, bertepatan pada 27 Februari 2025, dalam rangka penyidikan masalah korupsi dengan terdakwa RW( Rita Widyasari),” kata Tessa, dalam keterangannya, Kamis.
Walaupun demikian, dia berkata dikala ini Ahmad Ali belum terkonfirmasi hendak penuhi panggilan KPK ataupun tidak.
” Belum terkonfirmasi,” ucap ia.
Lebih dahulu, KPK menyita duit senilai Rp 3, 49 miliyar dalam wujud valuta asing( valas) dari penggeledahan rumah politisi Partai Nasdem Ahmad Ali( AA), pada Selasa( 4/ 2/ 2025).
Tidak hanya duit, KPK pula menyita dokumen, benda fakta elektronik, tas, serta jam tangan.
” Kerabat AA( Ahmad Ali) di perumahan Interkon, ini di wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Dari posisi tersebut, penyidik menyita duit dalam wujud rupiah serta valas senilai Rp 3, 49 miliyar, dokumen, benda fakta elektronik, serta pula terdapat tas serta jam tangan branded,” kata Tessa, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis( 6/ 2/ 2025).
Tessa berkata, penggeledahan di rumah Ahmad Ali serta Pimpinan Universal Pemuda Pancasila( PP) Japto Soerjosoemarno( JS) dicoba buat mencari perlengkapan fakta bonus serta asset recovery dalam permasalahan korupsi mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari( RW).
” Penyidik pula melaksanakan aksi tersebut dalam rangka peninggalan recovery. Jadi, peninggalan recovery- nya dalam model semacam apa secara perinci aku belum dapat mengatakan sebab ini masih tahapan penyidikan serta masih didalami,” ucap ia.
Tessa berkata, tidak menutup mungkin Ahmad Ali serta Japto dipanggil KPK buat mengonfirmasi perlengkapan fakta tersebut.
” Kalau seyogianya perlengkapan fakta tersebut butuh dikonfirmasi, baik itu keterkaitan ataupun hal- hal lain kepada pihak- pihak yang mengenali tentang perlengkapan fakta yang telah dicoba penyitaan. Jadi, kita tunggu saja,” ucap ia.
Artikel Terkait :