Departemen Pertahanan( Kemenhan) RI menguak strategi diplomasi ke negara- negara Pasifik buat melindungi kepentingan nasional di Papua.
Dalam tahap dialog( FGD) yang diselenggarakan oleh Universitas Pertahanan di Lingkungan DPR RI, Jakarta, Selasa, salah satu strateginya ialah mengikutsertakan negara- negara Pasifik dalam forum- forum multilateral di kawasan, misalnya ADMM Plus.
“ Kita merasa sepanjang ini diplomasi kita di pertahanan, spesialnya pertahanan tentang Papua, sepanjang ini kita jalur sendiri. Negara- negara Pasifik yang seketika ramai di PBB serta lain- lain itu seolah- olah kita mengalami mereka sendirian,” kata Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Departemen Pertahanan RI Brigjen Tentara Nasional Indonesia(TNI) Mohamad Nafis dalam paparannya dikala FGD.
Oleh sebab itu, Indonesia dikala jadi tuan rumah ASEAN Defence Ministers Meeting( ADMM) serta ADMM Plus pada Januari 2024 sukses mengupayakan terdapatnya statment bersama negara- negara anggota ASEAN buat menyepakati implementasi AOIP dari perspektif pertahanan.
AOIP ataupun Tinjauan ASEAN terhadap Indo- Pasifik, bagi Nafis, membuka jalur buat mengikutsertakan negara- negara Pasifik dalam kegiatan- kegiatan ADMM serta ADMM Plus, misalnya dalam pertemuan- pertemuan kelompok( working group), maupun agenda- agenda latihan bersama di kawasan.
“ Dengan terdapatnya AOIP, secara otomatis ADMM hendak bekerja sama lebih erat dengan negeri Pasifik, serta pastinya itu hendak menolong kita kalau negara- negara Pasifik dengan negara- negara ASEAN itu hubungannya baik,” kata pejabat Departemen Pertahanan itu.
Ia melanjutkan terdapatnya ikatan baik ke depan itu diharapkan bisa membuat negara- negara di Pasifik lebih berpihak kepada ASEAN.
“ Jadi( dikala) kita ingin bicara eh kamu menyudahi bicara Papua dong, itu kita pula lebih lezat bicaranya,” kata ia.
Terpaut diplomasi ke negara- negara Pasifik, Departemen Pertahanan pada tahun ini pula menggagas misi muhibah serta diplomasi ke 4 negeri di Pasifik Selatan. Misi itu setelah itu dilaksanakan sepanjang 40 hari lebih oleh Satgas Port Visit Pasifik, yang beranggotakan prajurit- prajurit Tentara Nasional Indonesia(TNI) Angkatan laut(AL) dari Komando Armada III, setelah itu mengaitkan pelajar serta mahasiswa dari Papua.
Dalam misi itu, Satgas Port Visit Pasifik berlayar dengan kapal perang sekalian kapal bantu rumah sakit KRI dokter. Wahidin Sudirohusodo- 991 serta sandar di Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, serta Papua Nugini.
FGD yang diselenggarakan Universitas Pertahanan di Lingkungan DPR RI hari ini mengangkut tema“ Good Neighbour Policy: Arah Kebijakan Universal Pertahanan Indonesia di Masa Pemerintahan Prabowo”. Aktivitas itu menunjukkan beberapa pembicara, di antara lain Wakil Pimpinan Komisi I DPR RI Dave Laksono, Juru Bicara Departemen Luar Negara RI Rolliansyah Soemirat, serta Dosen Ikatan Internasional Universitas Paramadina Jakarta Dokter. Peni Hanggarini.