Menteri Koordinator Bidang Politik serta Keamanan( Menko Polkam) Budi Gunawan memohon warga tidak butuh takut terhadap kebijakan peningkatan PPN jadi 12 persen, mengingat Presiden Prabowo Subianto memutuskan buat memberlakukan terhadap benda elegan.
Menko BG— sapaan terkenal Budi Gunawan— pula kembali menegaskan pemerintah senantiasa berupaya buat menyejahterakan rakyat.
“ Mudah- mudahan dengan keputusan itu, warga tidak butuh takut, sebab pemerintah hendak terus berupaya buat menyejahterakan warga serta mewujudkan Indonesia yang terus menjadi maju ke depan,” kata Menko Polkam Budi Gunawan dalam siaran formal Departemen Koordinator Bidang Politik serta Keamanan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Presiden Prabowo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Departemen Keuangan, Jakarta, Selasa( 31/ 12) mengumumkan peningkatan pajak pertambahan nilai( PPN) dari 11 persen jadi 12 persen cuma berlaku buat beberapa barang elegan. Sedangkan itu, beberapa barang serta jasa yang sepanjang ini kena PPN 11 persen tidak berganti. Setelah itu, beberapa barang yang masuk dalam catatan kebutuhan pokok warga tidak kena PPN.
“ Buat benda serta jasa yang ialah kebutuhan pokok warga yang sepanjang ini diberi sarana pembebasan ataupun dikenakan tarif PPN nol persen masih senantiasa berlaku,” kata Presiden Prabowo dikala jumpa pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa.
Ada pula beberapa barang yang leluasa PPN, antara lain beras, jagung, kedelai, buah- buahan, sayur- mayur, ubi jalar, ubi kayu, gula, hasil ternak, susu fresh, unggas, hasil pemotongan hewan, kacang tanah serta kacang- kacangan lain, padi- padian, ikan, udang beserta biota laut yang lain, serta rumput laut.
Sedangkan itu, aneka jasa yang leluasa PPN, ialah tiket kereta api, tiket lapangan terbang, jasa angkutan universal, jasa angkutan sungai serta penyeberangan, penyerahan jasa paket pemakaian besar tertentu, penyerahan pengurusan transport ( freight forwarding), jasa biro ekspedisi, jasa pembelajaran, buku- buku pelajar, kitab suci, jasa kesehatan, pelayanan kesehatan kedokteran– baik pemerintah ataupun swasta, jasa keuangan, dana pensiun, jasa keuangan lain semacam pembiayaan, anjak piutang, kartu kredit, asuransi kerugian, asuransi jiwa sampai reasuransi.
Setelah itu, beberapa barang yang kena PPN 12 persen di antara lain mencakup kelompok hunian elegan semacam rumah elegan, apartemen, kondominium, town house, serta sejenisnya dengan harga jual sebesar Rp30 miliyar ataupun lebih.
Setelah itu, kelompok balon hawa serta balon hawa yang bisa dikemudikan, serta pesawat hawa yang lain tanpa sistem tenaga penggerak.
Beberapa barang yang lain yang kena PPN 12 persen, ialah peluru senjata api serta senjata api yang lain kecuali buat keperluan negeri, tercantum peluru serta bagiannya, namun tidak tercantum peluru senapan angin.
Setelah itu, kelompok pesawat hawa tidak hanya yang dikenakan tarif 40 persen kecuali buat keperluan negeri ataupun angkutan hawa niaga. Kelompok itu mencakup helikopter, pesawat hawa serta kendaraan hawa yang lain.
Kelima, kelompok senjata api serta senjata api yang lain kecuali buat keperluan negeri. Jenis senjata api tercantum senjata artileri, revolver serta pistol.
Berikutnya, kelompok kapal pesiar elegan, kecuali buat keperluan negeri ataupun angkutan universal. Kapal pesiar itu mencakup kapal ekskursi serta kendaraan air yang dirancang buat pengangkutan orang, kapal feri dari seluruh tipe kecuali buat kepentingan negeri ataupun angkutan universal.
Setelah itu, terdapat juga yacht, kecuali buat kepentingan negeri ataupun angkutan universal ataupun usaha pariwisata.
Terakhir, PPN 12 persen berlaku buat jenis kendaraan bermotor yang sudah dikenai PPnBM.
“ Jadi itu saja yang kena 12 persen, yang yang lain, yang sepanjang ini telah 11 persen tidak terdapat peningkatan. Jadi mulai sampo, sabun, serta seluruh berbagai yang telah kerap di media sosial itu sesungguhnya senantiasa tidak terdapat peningkatan PPN,” kata Menkeu Sri Mulyani.
TAGS….